Apa Ada yang Salah?


Setiap manusia pasti pernah ngerasain seneng, sedih, kecewa, putus asa, terharu, bangga, jatuh cinta, patah hati, dan banyak lagi. Semua dari kita juga nggak luput dari perasaan-perasaan menyenangkan maupun perasaan-perasaan nyebelin. Salah satunya adalah bosan. Sebenarnya bosan itu bukan sebuah perasaan, melainkan sebuah keadaan yang nggak mengenakkan dan akhirnya akan berimbas pada perasaan orang itu sendiri dan orang lain. Makanya, perasaan orang yang lagi bosan biasanya jadi gampang tersinggung, sensitif, dan mendadak unmood.


Biasanya, orang bisa bosan kalo udah menyangkut dua hal di bawah ini:

1.     Nunggu

Yap! Nggak ada yang suka dengan yang namanya menunggu. Ini sih simple. Misalnya, nunggu dijemput pacar, nunggu temen dateng ke rumah, nunggu uang bulanan, nunggu ditembak, nunggu gebetan putus dari pacarnya, sampe yang paling miris, nunggu kematian. Iya, gue tau. Nunggu emang nggak pernah enak. Nunggu emang pekerjaan yang paling mematikan. Kadang, keadaan udah terlanjur berubah terlalu jauh saat penantian itu dateng. Oke, gue mulai nggak fokus.

2.     Inginkan something new, something different

Hal ini dikarenakan seseorang tidak cukup puas dengan yang lama. Orang ini menginginkan suasana baru yang dianggapnya bisa mengubah keadaan. Padahal adanya sesuatu yang baru nggak bikin dia terlepas dari rasa bosannya. Intinya sih, orang ini kurang bisa bersyukur dan nggak bisa menikmati apa yang udah dia punya.


Saat ini gue berada pada titik dimana gue mengalami apa itu kebosanan. Tapi, alasan gue berbeda dengan apa yang gue jelasin barusan. Gue bosan sama hidup gue karena gue nggak bisa berbuat apa-apa saat gue sedang bosan.

Bohong banget kalo ada yang bilang life is never flat. Sebaliknya, gue ngerasa hidup gue lagi anyep banget. Seandainya aja gue bisa keluar dari rasa bosan ketika gue ngelambaiin tangan tanda kalo gue nyerah. Pada kenyataannya, orang-orang nggak pernah bener-bener peduli dengan apa yang sedang kita alami. Meskipun gue udah ngelambaiin tangan minta tolong, teriak-teriak, sampe gue nangis keju pun nggak ada yang akan berubah. Gue kesel saat gue tau gue nggak bisa berbuat apa-apa untuk diri gue sendiri.

Everything changed! Kehidupan gue sebagai siswa kelas 12 SMA membuat gue mau nggak mau harus lebih fokus buat masa depan gue. Gue jadi canggung sama dunia baru gue ini. Tugas dan ulangan udah jadi momok bagi gue. Dulu, tugas dan ulangan cuma jadi selingan buat gue. Tapi sekarang, gue nggak mungkin santai-santai lagi. Gue berasa mikul beban berat di pundak. Sampe di rumah, gue tetap merasa nggak bisa santai.

Setelah pusing di sekolah, gue pengen mengalihkan perhatian gue pada sahabat-sahabat gue. Gue pengen main bareng, seru-seruan, ngobrol-ngobrol, dll. Apapun itu, intinya gue pengen menghabiskan waktu bareng sahabat gue. Tapi apa? Semua orang nggak punya waktu buat gue. Mereka mendadak sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Mereka sibuk ikut bimbel. Mereka sibuk belajar. Mereka sibuk sama temen-temen mereka yang baru. Terakhir, mereka lagi sibuk-sibuknya pacaran.

Berada di sekeliling orang yang punya pacar emang nggak enak. Kalo biasanya mereka curhat dan apa-apa sama kita, sekarang fungsi kita dialihkan ke pacar. Mereka udah menemukan teman curhat baru yang lebih seru. Mau jalan-jalan juga udah punya pacar, jadi nggak perlu ngajakin temen lagi. Yah, emang berat jadi single diantara manusia-manusia taken.

Seperti yang gue bilang, gue single dan itu artinya gue nggak punya pacar. Sementara sahabat-sahabat gue punya orang yang bisa jadi pengalih perhatian, gue malah nggak punya. Gue nggak punya orang yang bisa merhatiin, nggak punya orang yang bisa diambekin, nggak punya orang yang bisa ditebengin, nggak punya orang yang bisa dijadiin pelampiasan…

Gue kangen sama kehidupan gue yang dulu. Saat gue ada untuk sahabat-sahabat gue, begitu juga sebaliknya. Gue kesel karena gue justru sedih saat sahabat-sahabat gue merasa bahagia dengan hidup mereka yang sekarang.

Apa gue terlalu jahat ya? Apa ada yang salah dengan diri gue? Apa gue nggak bersyukur? Apa gue cuma kesepian?