Arrgghh


Di kemarau terseok menyeret kaki
Kering ranting mencemooh sendiri
Umpatan kesalku termakan terik hari
Tidak ada yang berteman atasku
Kecuali tangis yang diam-diam terbit bersama peluh

Jauh sudah berjalan, melewati malam, kemudian hari demi hari
Tak lagi kutemui awalan jejak kemarin
Namun perjalanan ini tak kunjung pada ujung
Di tengah sesat mengasihani diri
Akankah ada akhir

Aku disini tak berarah, berusaha mencari cara
Harus kemana agar bertemu kehidupan
Tak adakah manusia dikirim tuk temani
Supaya aku tak menduga sendiri
Supaya jalanku tak dibebankan sepi

0 komentar: