Yang Tak Pernah Cukup


Tiga tahun ini, makeup mendadak jadi tren dan laris di pasaran. Rasanya hampir semua perempuan berburu makeup.


Teman saya, yang tidak biasa pakai makeup, bertanya pada saya.
"Ini apa?" "Lipstik." "Kok pakai kuas? Kok cair?"
"Ini maskara, ya? Untuk bulu mata, kan?" "Bukan, itu untuk alis." "Hah? Alisnya diapakan?"

Teman saya yang laki-laki juga pernah bertanya.
"Berapa harga lipstik yang sedang kamu pakai?"
"Empat puluh ribu."
"Kalau dempulnya?"
"Seratus lima puluh ribu."
Begitu seterusnya saya menyebutkan harga satu demi satu makeup saya.
"Gila, mahal banget jadi cewek!"
Padahal yang saya punya masih kategori murah.
Mau lipstik tujuh ratus ribu, dempul dua juta juga ada.



Produk dan jenis makeup tidak sedikit, tidak murah juga. Makeup tidak sebatas bedak, lipstik, dan pensil alis. Ada yang namanya primer, eyeliner, highlighter, dan masih banyak lagi. Memang preferensi orang beda-beda. Ada yang cukup pakai lipstik saja. Ada yang nongkrong di kafe pun wajib pakai shading. Tapi, sejatinya, makin lengkap makeup yang dipunya, makin bagus. Hahaha! Kemudian, secara berkala selalu muncul makeup baru dan lebih bagus, lalu berburu lagi, beli lagi. Hitung saja sendiri berapa kira-kira pengeluarannya.


Selain itu, menggunakan makeup tidak sesederhana kelihatannya. Kami harus menyesuaikan style makeup yang cocok untuk kami. Kemampuan berdandan kami berbeda, harus sering-sering latihan biar makin enak dilihat. Kami juga harus pintar-pintar mengenali makeup yang bagus dan cocok.


Tidak heran kenapa kalian pernah melihat perempuan dengan alis sinchan, eyeliner tidak sama kanan dan kiri, maskara luntur, wajah berwarna abu-abu, lipstik menempel di gigi. Karena memang banyak sekali yang perlu dipelajari tentang apa yang pantas kami gunakan dan bagaimana menggunakannya. Tidak akan pernah cukup satu-dua kali latihan. Practice makes perfect, itulah aturan utama dari menggunakan makeup.


Bagi kami, makeup itu eksplorasi dan kesenangan, jadi tidak akan pernah cukup waktu untuk bermain dan belajar tentang makeup. Butuh banyak sekali usaha, dan uang, untuk tiap makeup yang kami pakai. Intinya, don't judge, let's respect.

0 komentar: