Copas dari Grup Sebelah


Well, sebenarnya saya kurang suka cerita yang "berat-berat" di sosmed saya. Bukan kapasitas saya rasanya. Tapi karena saya harus tetap menulis, maka inilah sedikit perspektif saya.


Saya mau sedikit cerita, tentang awal ketidaknyamanan saya terhadap akun-akun komedi di sosmed belakangan ini. Ada satu akun komedi, dengan jutaan pengikut dan bahkan punya kantor dan mengeluarkan produk sendiri, membagi banyak sekali konten-konten lucu dan seringkali viral, tapi pernah melukai beberapa pihak karena kontennya yang merendahkan suatu pihak tanpa mengetahui kebenarannya. Mau selucu apapun itu, kok tega sekali mengunggah konten yang mereka sendiri tidak tahu kebenarannya.

Admin akun semacam itu sebaiknya lebih bijak lagi dalam mengunggah konten. Jangan hanya karena itu lucu, lalu dianggap pantas dipublikasikan. Yang lucu belum tentu etis. Kalau yang lucu sudah pasti etis, lalu kenapa KPI berulang kali menegur acara komedi di tv? Apa karena di sosmed tidak ada KPI, lalu akun-akun sosmed itu merasa tidak ada salahnya mengunggah hal-hal semacam itu?

Kalau begitu, bagaimana kalau kita, netizen saja yang jadi KPI nya? Block dan report as spam saja akun-akun yang lucunya menjelek-jelekkan orang lain. Menghibur tidak masalah asal tidak akhirnya menghina suatu pihak. Untuk apa kita berhenti menonton tv, tapi tetap "menonton" hal-hal tidak mendidik di sosmed? Block dan report as spam saja akun-akun yang kurang ada manfaatnya dan terlalu banyak gambar yang tidak pantas dilihat remaja-remaja Indonesia yang katanya makin tidak bermoral. Coba pikir-pikir lagi, adakah campur tangan kita atas tidak bermoralnya mereka?

Saya paham tindakan tersebut tidak membawa dampak besar, tapi setidaknya saya telah menyelamatkan diri sendiri dengan menyaring informasi apa yang pantas masuk di sosmed saya. Kenapa tidak kasih saran saja? Hmm, boleh saja, tapi saya pribadi lebih memilih untuk mensterilkan sosmed saya dari akun-akun tersebut karena saran bisa jadi ditampung, tapi tidak menghindarkan kita dari konten-konten yang sudah ada. Saya juga mengerti bahwa masih banyak oknum yang tidak makan saran, mereka makan uang dan popularitas.

0 komentar: