Kesan Hari Pertama


Minggu, 14 Desember 2014
Pagi ini kita janjian untuk jalan-jalan CFD-an di seputaran Dago bersama Gatot, teman sekelasku yang menumpangi Ejak selama di Bandung. Kita memutuskan untuk bertemu di McD simpang Dago yang sudah terkenal itu. Setelah semuanya berkumpul, mulailah kita berjalan santai. Rutenya dari McD simpang Dago berjalan lurus dr jalan Juanda sampai ke taman Dago dan mencari sarapan disana, foto-foto sebentar dan berjalan lagi menuju Pasar Kaget Gasibu. Pengennya beli sesuatu yang murah dan bisa dijadikan oleh-oleh, tapi ternyata nggak ada yang menarik. Jadi kita hanya berkeliling dan jajan cilor aja disana. Hehehe. Setelah itu kita langsung pulang lagi, deh, ke kosan masing-masing dan udah merencanakan destinasi selanjutnya siang hari nanti.



Destinasi selanjutnya adalah ke PVJ alias Paris Van Java, tapi biar nggak buang waktu dan tenaga kita memutuskan untuk langsung ketemua di PVJ aja. Maklum, walaupun kosan kita nggak begitu jauh, untuk ketemu dulu itu lumayan ngeluarin tenaga kalau jalan kaki dan sayang ongkos kalau mau naik angkot. Selama berada di Bandung, Google Maps banyak membantu kita. Ada juga semacam website yang ngasih tau berbagai rute angkota di Bandung. Jadi, kita tinggal masukkin aja dimana kita mau naik angkot dan dimana kita mau turun, terus website itu akan ngasih tau angkot apa aja yang harus kita naikkin dan dimana berenti untuk naik angkot selanjutnya. Nah, aku dan Winda memanfaatkan kecanggihan Google Maps dan website itu dengan baik dan benar jadi kita sampai ke PVJ tepat waktu dan nggak pake nyasar. Lain cerita sama Ejak, dia konvensional gitu. Jadi, dia “ngikut” aja mamang angkotnya jalan kemana dan akhirnya dia salah jalan. Padahal, dia udah jalan sebelum kita jalan. Tapi akhirnya kita sampai duluan, dan dia baru sampai beberapa menit setelahnya setalah jalan kaki dari tempat dia turun angkot sampai ke PVJ. Sungguh cerdas sekali.
Di PVJ kita cuma lihat-lihat doang, mau masuk ke toko-tokonya pun nggak berani. Udah sore, kita laper karena sama-sama belum makan siang. Jadi, ya udah, setidaknya kita ada mau makan nih ceritanya di PVJ. Persoalan berikutnya adalah, kita sama-sama ragu mau masuk ke restorannya. Takut harganya mahal-mahal. Sementara mau ke JCo, nggak ada yang bisa ngeyangin perut. Ke KFC atau Solaria? Ogah, ngapain jauh-jauh ke Bandung makannya masih itu lagi itu lagi. Akhirnya kita bertiga muterin dua-tiga kali PVJ untuk mastiin ada nggak nih tempat yang bisa kita datangin untuk makan. Sumpah, kita udah kayak gembel banget sih di Bandung (dan makin kelihatan kayak gembel kalau kalian baca cerita-cerita selanjutnya). Setelah debat berkali-kali karena aku pengen cobain makan di Domino sementara Winda nggak pengen makan pizza dan pertimbangan lain lagi-lagi takut kemahalan, ujung-ujungnya kita makan di Burger King. Keputusan yang sangat “bijaksana” sekali.
Setelah cukup kenyang dan ngerasa nggak ada yang mau kita lihat-lihat lagi di PVJ, kita bergegas untuk makan es krim di Toast Cream, yang lokasinya nggak jauh dari kosan kita. Dari PVJ ke Toast Cream itu kita bertiga naik angkot sesuai rute angkot yang diarahin sama website yang aku jelasin tadi. Cerita berikutnya adalah, si mamang angkotnya nggak lewat rute yang seharusnya, jadi kita terpaksa turun entah dimana karena kalau tetap diterusin kita akan lebih jauh lagi perginya. Lagi-lagi kita mengandalkan Google Maps untuk menyelematkan hidup kita saat itu. Well, sebenarnya tempat kita saat itu udah nggak begitu jauh dari lokasi Toast Cream yang ada di Jalan Teuku Umar. Tapi, untuk ditempuh dengan jalan kaki sendiri, kita paling nggak butuh 15-20 menit untuk sampai disana. Karena sayang ongkos kalau mau naik angkot lagi dan takutnya malah “nggak sampai” di tempat lagi, akhirnya kita ikhlas sore yang hampir magrib itu kita habiskan dengan berjalan kaki. Sebenarnya, ngerinya itu adalah, beberapa titik jalanan yang kita lewatin emang sepi dan nggak banyak kendaraan lewat, ditambah emang udah mau magrib. Takut tahu-tahu ada yang iseng aja.

Untungnya kita sangat “menikmati” perjalanan kita dengan ngakak-ngakak menertawai kekonyolan liburan yang baru berjalan dua hari ini. Begitu sampai di Toast Cream, ternyata rame banget! Maklum, waktu itu Toast Cream lagi happening banget di Bandung. Jadi, kita harus antre dulu sampai pengunjung lain selesai makan. Begitu kita dapet tempat duduk, kita sok-sokan pesen masing-masing satu porsi, karena malu kalau makannya cicip-cicipan, ditambah lagi kita emang penasaran banget sama menu di Toast Cream yang emang kelihatannya enak banget itu. Tapi, ternyata aku sama Winda nggak ada yang abis makannya. Aku kayak nyesel banget gitu nggak bisa ngabisin es krimnya. Sebenarnya enak, cuma terlalu “berat” aja menurutku jadi cepet kenyang. Disana juga kita nggak bisa lama-lama karena antreannya ada terus, jadi begitu selesai kita langsung keluar dan memutuskan untuk balik ke asal masing-masing (baca: kosan).

0 komentar: